Jasa Animasi Logo – Berbeda dengan tren media sosial tahun 2020 ke bawah. Terdapat banyak perbedaan dalam tren media sosial di masa pandemi saat ini. Apa sajakah trennya ? Mari simak ulasannya dalam artikel kali ini !
Keterlibatan dengan pengguna menjadi nilai plus dalam strategi marketing saat ini. Pasalnya, tugasmu tidak hanya mengirimkan pesan kampanye saja lalu menunggu hal terbaik terjadi. Lebih dari itu kamu juga harus membangun percakapan dengan pelanggan.
Ini adalah bagian dari memanusiakan merek, agar merek bisa terhubung dengan pengguna dan membangun hubungan yang lebih kuat untuk pemasaran berkelanjutan. Salah satu saran dari riset tersebut adalah menyoroti tentang kesenjangan yang terjadi antara departemen marketing dan customer service.
Sebab, begitu banyak percakapan konsumen yang dimulai dari departemen customer service yang tidak tersampaikan. Oleh karena itu, bila dua departemen ini berkolaborasi maka akan mampu membangun strategi pemasaran yang tepat untuk menjangkau pelanggan.
Di sisi lain kamu juga bisa memaksimalkan fungsi dari chatbot, video streaming dan saluran media untuk membangun koneksi otentik dengan konsumen dalam rangka memanusiakan merek.
Tren media sosial 2022 selanjutnya memprediksi bahwa strategi pemasaran akan beralih ke cara yang lebih sederhana. Termasuk menggunakan pola pemasaran lama seperti buletin, podcast hingga sms.
Salah satu laporan menyebutkan bila 68 persen konsumen lebih banyak mengirim pesan teks ketimbang berbicara langsung melalui smartphone. Tak hanya itu, industri juga melihat bahwa tren podcast mulai ramai kembali digunakan dalam pencarian suara, catatan suara atau tweet suara.
Metode komunikasi online tweet suara ini memang masih terbilang baru. Namun telah menghasilkan 164.000 mentions dengan 744.400 engagement.
Baca juga : Tahun 2024, Ini Dia Tren Wajib Untuk Menunjang Sebuah Merek di Media Sosial
Setidaknya ada sekitar empat platform media sosial yang populer saat ini yaitu Facebook, Instagram, Twitter dan TikTok. Semua media sosial tersebut kemungkinan akan tetap mendominasi di tahun depan dan terus beradaptasi dengan tren yang lebih baru.
Dari perubahan akan adaptasi tersebut, kebutuhan akan berbelanja langsung di media sosial tampaknya menjadi hal yang penting. Sebagaimana kehadiran platform e-commerce sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Ke depan social shopping juga akan menjadi peluang yang besar.
Dengan semua kelebihan media sosial saat ini, sayangnya berita palsu atau hoaks terkadang masih kerap muncul. Mengingat masih tingginya tren berita hoaks tersebut, kemungkinan tren ini akan terbawa hingga tahun 2024.
Meski begitu, kamu akan melihat saluran utama media sosial yang turut aktif untuk membatasi konten hoaks. Dengan memberikan pelabelan pada konten yang dianggap tidak akurat.
Melihat tren ini sebaiknya merek perlu juga mengadopsi transparansi dengan konsumen bila terjadi kesenjangan informasi dari berita yang tidak akurat tentang mereka. Bisnis juga perlu melakukan pemantauan merek agar bisa mendeteksi berita palsu apa yang mungkin akan dikaitkan dengan perusahaan.
Tren media sosial 2024 terakhir yakni konsumen yang semakin peduli dengan isu sosial dari pada sebelumnya. Hal ini terlihat ketika Generasi Z dan alpha turut terlibat dalam isu mengenai kesehatan mental, perubahan iklim hingga kesetaraan gender.
Laporan Forbes pada 2019 menunjukkan bahwa : 88 persen konsumen ingin mendukung merek yang memiliki tujuan sosial yang selaras dengan produk atau layanan mereka. Sehingga, umumnya mereka akan mencari merek yang sejalan dengan isu sosial tersebut.
Tentu ini perlu menjadi catatan penting bagi merek untuk tahu bagaimana bisa terlibat dalam diskusi tentang topik yang paling penting bagi konsumen sambil menciptakan dampak sosial yang positif.
Di sisi lain merek juga perlu cerdas mengidentifikasi masalah yang paling relevan dan sesuai dengan penggunanya. Silahkan hubungi kami AkseniJasa untuk pemesanan video animasi bisnis Anda di 083878617621 (WA).