AD PLACEMENT

Panduan Lengkap CSMS PLN : Checklist Dokumen, Alur dan FAQ

AD PLACEMENT

Jasa Pembuatan CSMS Murah Cepat – CSMS (Contractor Safety Management System) di lingkungan PLN dan subholding/anak perusahaannya adalah sistem evaluasi K3L yang menyeleksi kelayakan kontraktor sebelum, selama, dan setelah pekerjaan.

Landasan formalnya mengacu pada standar internal PLN SPLN U1.006.2:2021 yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi 325.K/DIR/2021 dan dipayungi oleh kebijakan K3L PLN yang menekankan penerapan SMK3 PP 50/2012 serta ISO 45001:2018 sebagai rujukan praktik manajemen keselamatan kerja yang konsisten.

Di beberapa subholding (mis. PLN Nusantara Power), CSMS berjalan full cycle dengan tahapan jelas—mulai dari risk assessment, pre-qualification, selection hingga pre-job activity, work in progress, dan final evaluation—dengan kategori sertifikat Rendah, Moderat, Tinggi, Ekstrem dan masa berlaku 2 tahun.

Ada 3 dokumen wajib di pra-kualifikasi: Kebijakan K3L, bukti kepesertaan & pembayaran BPJS Ketenagakerjaan, dan HIRARC/HIRADC (atau IBPPR) beserta prosedurnya.

AD PLACEMENT

1. Landasan & Konteks CSMS PLN (Empiris & Up-to-date)

Regulasi internal & kebijakan: PLN menetapkan SPLN U1.006.2:2021 CSMS melalui Keputusan Direksi No. 325.K/DIR/2021 sebagai rujukan penerapan CSMS di lingkungan kerja PLN. Kebijakan K3L korporat menegaskan integrasi SMK3 PP 50/2012 dan ISO 45001:2018 serta penguatan budaya zero accident.

Tujuan CSMS: memastikan kontraktor yang bekerja di aset/area PLN memiliki sistem K3L memadai, terdokumentasi, dan terbukti diimplementasikan di lapangan; bukan sekadar dokumen. Rangkaian ini juga mensyaratkan bukti seperti BPJS Ketenagakerjaan aktif, HIRARC, dan SHE Plan (untuk level risiko tertentu).

Dampak terhadap tender: pada unit-unit tertentu (contoh PLN Nusantara Power), CSMS menjadi prasyarat wajib dalam siklus pengadaan, mempengaruhi kelolosan pada tahapan kualifikasi, evaluasi teknis, hingga eksekusi.

Hubungan dengan e-Proc: Portal e-Proc PLN menjadi gerbang informasi & transaksi pengadaan (pengumuman, DPT, hasil pengadaan). CSMS melengkapi proses ini sebagai filter keselamatan pada pra-kualifikasi/seleksi.

AD PLACEMENT

Catatan: Implementasi & portal operasional dapat berbeda per subholding/anak perusahaan (mis. PLN Nusantara Power mengelola CSMS pada portal khusus mereka). Pastikan membaca petunjuk unit tujuan Anda.

2. Siklus & Tahapan CSMS PLN

Secara umum (contoh: PLN Nusantara Power) CSMS berjalan full cycle melalui dua klaster tahapan: Administrasi dan Implementasi.

A. Tahap Administrasi

  1. Risk Assessment (Menilai tingkat risiko pekerjaan yang akan dikontrakkan (lingkup, jenis pekerjaan, lokasi, potensi bahaya, durasi, pengalaman, simultanitas pekerjaan, dsb.). Hasilnya menentukan kedalaman bukti dan level sertifikat yang dituju. (Praktik umum: triase Low–Medium–High, di Nusantara Power → Rendah–Moderat–Tinggi–Ekstrem).
  2. Pre-Qualification (Pra-kualifikasi) Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan kecukupan sistem K3L kontraktor.
  3. Selection Penilaian lebih lanjut (keterterapan, kapabilitas teknis, rekam jejak) sebelum kontrak.

B. Tahap Implementasi

AD PLACEMENT
  1. Pre-Job Activity (Penetapan SHE Plan sesuai standar unit, induksi K3, JSA/JSAO, PTW, rencana darurat, koordinasi HSE dengan pemilik aset. (Pada Nusantara Power, SHE Plan menjadi tambahan persyaratan saat full cycle).
  2. Work In Progress Pengawasan K3L selama pekerjaan: toolbox meeting, inspeksi, manajemen perubahan (MOC), monitoring KPI, incident reporting, audit lapangan, dsb.
  3. Final Evaluation Evaluasi kinerja K3L, penilaian akhir, dan dampaknya terhadap masa berlaku/peningkatan level sertifikat.

Baca juga : Apa itu CSMS ? Panduan Lengkap Untuk Pemula

3. Kategori Sertifikat & Masa Berlaku CSMS PLN

Pada PLN Nusantara Power, kategori sertifikat CSMS terdiri dari Rendah, Moderat, Tinggi, Ekstrem. Penentuan kategori didasarkan pada persentase kelengkapan dokumen dan pemenuhan pra-kualifikasi (37 butir penilaian).

Masa berlaku sertifikat adalah 2 (dua) tahun sejak diterbitkan. Sertifikat dari suatu unit/anak perusahaan berlaku lintas unit di dalam Nusantara Power, dengan pengecualian jika terjadi kecelakaan atau hasil final evaluation < 60%.

Implikasi strategis: targetkan kategori setinggi mungkin (minimal sesuai risiko pekerjaan) dengan evidence yang kuat; rencanakan upgrade sebelum kedaluwarsa bila kapabilitas K3L meningkat. (Nusantara Power mengizinkan upgrade saat periode pra-kualifikasi berlangsung).

4. 3 Dokumen Wajib (Mandatory) & 9 Dokumen Pendukung CSMS PLN

12 Dokumen Wajib dan Pendukung Dibutuhkan Untuk CSMS PLN

Tiga dokumen wajib untuk lolos minimal pra-kualifikasi (PLN Nusantara Power):

  1. Kebijakan LK3/K3L perusahaan yang berlaku, terbarui, dan tersosialisasi.
  2. Bukti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan + bukti pembayaran premi terakhir untuk seluruh karyawan.
  3. HIRARC/HIRADC (atau IBPPR) lengkap beserta prosedurnya.

Sembilan dokumen pendukung (umum & sangat dianjurkan untuk memperkuat nilai):

  1. Struktur organisasi K3L lengkap dengan penanggung jawab dan surat penunjukan P2K3 (bila ada).
  2. SOP K3L inti: Permit to Work (PTW), Lockout-Tagout, pekerjaan panas/tinggi/ruang terbatas, listrik bertegangan, penggalian/rigging/lifting, Housekeeping, Substance Abuse, Incident Investigation, Change Management.
  3. Program pelatihan & kompetensi (matriks training, sertifikat BNSP/kemnaker/khusus teknis).
  4. SHE Plan/HSSE Plan sesuai risiko dan standar unit tujuan (wajib untuk Medium/High di banyak praktik, termasuk full cycle di Nusantara Power).
  5. Rencana Tanggap Darurat (tim, peralatan, jalur evakuasi, first aid, komunikasi).
  6. KPI & data kinerja K3 (TRIR, LTIFR, near-miss, temuan inspeksi & perbaikan, safety patrol).
  7. Daftar alat & sertifikasi (kalibrasi, load test, sertifikat operator alat berat, APD, dsb).
  8. Catatan inspeksi (scaffold tag, electrical check, gas test dll).
  9. Bukti sosialisasi: foto toolbox/induksi, notulen, absen, materi.

Tip auditabilitas: setiap klaim dalam dokumen harus punya bukti (form/rekaman, foto kegiatan, notulen, daftar hadir, laporan inspeksi). Konsistensi tanggal & nomor dokumen sering jadi titik lemah yang menjatuhkan skor.

5. Alur Pendaftaran & Eksekusi (Praktis) CSMS PLN

  1. Identifikasi unit tujuan (mis. PLN Nusantara Power, Indonesia Power, ICON+, dsb.). Banyak unit/anak perusahaan mengelola portal CSMS masing-masing. Contoh: PLN Nusantara Power mengelola portal CSMS dengan panduan & FAQ publik.
  2. Pahami jadwal pre-qualification di unit terkait; registrasi dilakukan saat periode dibuka. (Nusantara Power: daftar saat periode pre-qualification aktif).
  3. Daftar vendor & pengadaan di Portal e-Proc PLN (untuk proses pengadaan umum seperti pengumuman & DPT) sesuai kebutuhan proyek; CSMS menjadi prasyarat keselamatan yang berjalan paralel/terintegrasi dengan proses pengadaan.
  4. 4. Lengkapi dokumen pra-kualifikasi (pastikan 3 mandatory lolos). Untuk full cycle (Nusantara Power), siapkan SHE Plan standar unit.
  5. Ikuti evaluasi/selection sesuai instruksi sistem & unit.
  6. Pre-job: kick-off safety, method statement, JSA/JSAO, PTW, induksi lokasi, penetapan jalur komunikasi K3.
  7. Selama kerja: toolbox harian, inspeksi periodik, pengendalian perubahan, pelaporan insiden, permit compliance.
  8. Final evaluation: kumpulkan data KPI & bukti implementasi; nilai akhir memengaruhi kelanjutan/upgrade atau pembatasan. (Di Nusantara Power, hasil <60% dapat berimplikasi pada keberlakuan).

5. Matrix Ringkas: Target Bukti per Level Risiko CSMS PLN

Gunakan matriks ini sebagai checklist audit-ready. Setiap sel berisi bukti minimal yang diharapkan verifikator CSMS PLN berdasarkan kategori risiko pekerjaan: Rendah, Moderat, Tinggi, dan Ekstrem.

Level Risiko Contoh Aktivitas Bukti Minimal Bukti Tambahan (Direkomendasikan)
Low Administrasi, jasa konsultansi tanpa site Kebijakan K3, Struktur, HIRADC low, SOP adm, Pelatihan dasar K3, BPJS TK Toolbox meeting, Audit internal ringan
Medium Instalasi ringan, elektrikal LV, kerja atap HIRADC spesifik, JSA, SOP teknis, PTW, APD daftar & inspeksi, Pelatihan relevan, ERP, Insiden log Kalibrasi alat, Drill darurat, SDS bahan
High Lifting/heavy, HV electrical, confined space, hot work skala besar Semua di “Medium” + Permit khusus (LOTO, hot work, confined), Kalibrasi komprehensif, Emergency drill bukti, Investigasi insiden terstruktur Program KPI K3, Management Review, Audit internal periodik
Catatan: Tabel berikut memetakan praktik umum yang lazim diminta dalam CSMS & proyek K3L ketenagalistrikan; spesifikasinya mengikuti unit penyelenggara. Gunakan sebagai panduan internal untuk gap analysis.

Matriks Target Bukti per Level Risiko
Komponen Rendah Moderat Tinggi Ekstrem
Kebijakan K3L ✓ (wajib)
BPJS TK (bukti & premi) ✓ (wajib)
HIRARC/HIRADC (IBPPR) ✓ (wajib, lingkup sederhana) ✓ (detail per aktivitas) ✓ (granular + kontrol teknis) ✓ (granular + verifikasi independen)
SHE/HSSE Plan Opsional (bergantung unit) ✓ (ringkas) ✓ (lengkap) ✓ (lengkap + kontrol kritikal)
SOP/PTW & izin khusus Dasar Lengkap (hot work, tinggi, listrik) Lengkap + audit PTW Lengkap + permit to operate
Pelatihan & Sertifikasi Dasar (APD, dasar K3) Operator & teknis dasar Operator khusus & high risk Spesialis (listrik tegangan, confined space, rigging)
KPI K3 & pelaporan Ringkas TRIR/near-miss TRIR/LTIFR/leading indicators Ditambah barrier health
Inspeksi & audit Internal Internal terjadwal Internal + bersama pemilik aset Internal + eksternal (bila disyaratkan)

 

Matriks target bukti/eviden implementasi CSMS PLN per level risiko
Komponen Bukti Rendah Moderat Tinggi Ekstrem
Kebijakan K3L & Sosialisasi Kebijakan ditandatangani pimpinan Poster/edaran internal Sosialisasi ke tim proyek Daftar hadir/briefing Target & KPI ditetapkan Tracker capaian bulanan Review berkala pimpinan Notulen manajemen
BPJS Ketenagakerjaan Daftar pekerja + bukti setoran terakhir Semua pekerja proyek aktif Termasuk tenaga harian Subkon patuh & terdokumentasi Pernyataan + bukti Audit silang berkala Rekonsiliasi HR/Payroll
HIRARC/HIRADC HIRARC dasar per pekerjaan HIRARC rinci per aktivitas Link ke PTW HIRARC detail + kontrol kritikal Review mingguan HIRARC sangat rinci + validasi lapangan Pra-job walkdown
SHE Plan Skeleton ringkas SHE Plan lengkap Organisasi, inspeksi, KPI, darurat Kontrol kritikal & rencana audit Rencana darurat khusus + rescue plan Drill pra-eksekusi
Permit to Work (PTW) & LOTO PTW sesuai kebutuhan
Electrical/Hot Work/WAH/CS bila relevan
PTW wajib aktif
Log LOTO tersedia
Audit PTW mingguan
Group lock box bila multi-tim
Verifikasi harian PTW & LOTO
Checklist close-out setiap shift
Inspeksi & Temuan Inspeksi mingguan Inspeksi harian + rekap mingguan Audit topik khusus PTW/LOTO/WAH/CS Inspeksi harian & audit silang Laporan ke manajemen
Kompetensi & Sertifikasi Induksi dasar Pelatihan khusus pekerjaan Operator bersertifikat Rigger, scaffolder, electrical Tim rescue/standby man terlatih Skenario darurat kritikal
Peralatan & Kalibrasi Daftar alat utama Sertifikat laik & kalibrasi Uji beban/kalibrasi tepat waktu Kontrol alat kritikal harian Gas detector, tester, lifting
KPI K3 (target proyek) Permit Compliance ≥ 85% TRIR target diatur proyek Permit Compliance ≥ 90% Near miss dilaporkan Permit Compliance ≥ 95% TRIR/LTIFR = 0 direncanakan Permit Compliance ≥ 98% Zero LTI; investigasi 24 jam
Kesiapsiagaan & Drill 1 drill selama proyek Drill awal proyek Evakuasi & P3K Drill periodik WAH/CS/Hot Work sesuai risiko Drill skenario kritikal + evaluasi Perbaikan terukur
Dokumentasi Eviden Foto, form dasar Form + log ringkas Template standar Records lengkap & bernomor Traceability penuh Cross-ref HIRARC ↔ PTW ↔ SHE Plan
Final Evaluation Ringkas Format standar KPI & temuan Analitik KPI & trend Rencana 30–60–90 hari Rekomendasi upgrade
Catatan: Target di atas adalah baseline praktis. Sesuaikan dengan pedoman unit/Subholding PLN dan persyaratan kontrak.

7. 6 Kesalahan Umum yang Menggagalkan CSMS PLN (dan Solusinya)

1. Tidak memenuhi 3 mandatory (Kebijakan K3L, BPJS TK aktif, HIRARC + prosedur).
→ Solusi: Audit awal internal; jika BPJS TK belum mencakup seluruh karyawan, segera perbaiki & lampirkan bukti setor terakhir.

2. HIRARC “copy–paste” yang tidak relevan dengan method statement aktual.
→ Solusi: Turunkan HIRARC dari lingkup kerja nyata; link ke SOP/PTW & kontrol teknis.

3. SHE Plan template tanpa risk controls spesifik lokasi.
→ Solusi: Cantumkan kontrol kritikal (LOTO, isolasi energi, electrical clearance, scaffold tagging, emergency egress, dsb.) dan organigram K3 proyek.

4. Dokumen tak konsisten (nomor/tanggal, penanggung jawab berubah, daftar alat tidak terkalibrasi).
→ Solusi: Document control aktif; cek silang rev control.

5. Bukti implementasi minim (hanya kebijakan & SOP).
→ Solusi: Lengkapi foto kegiatan, notulen toolbox, laporan inspeksi, rekap pelatihan.

6. Mengabaikan evaluasi akhir (final evaluation) dan perbaikan pasca proyek.
→ Solusi: Tutup pekerjaan dengan laporan K3L yang memuat data KPI, lessons learned, dan rencana peningkatan untuk upgrade level sertifikat.

8. 7 Strategi Lolos & Fast Track CSMS PLN untuk Kontraktor

7 Strategi Lolos & Fast Track CSMS PLN Untuk Kontraktor

1. Mulai dari risiko: petakan lingkup → tentukan kategori risiko yang realistis → backward planning kebutuhan dokumen/kompetensi. (Di Nusantara Power dikenal 4 level: Rendah–Moderat–Tinggi–Ekstrem).

2. Bangun “paket bukti”: setiap klaim punya evidence (form, foto, daftar hadir, log inspeksi, sertifikasi alat, dsb).

3. Sinkronkan HIRARC ↔ SHE Plan ↔ SOP/PTW: chain of custody risiko–kontrol–bukti.

4. Pastikan kepesertaan & pembayaran BPJS TK up-to-date untuk seluruh karyawan; ini adalah gated requirement.

5. Terapkan ISO 45001/SMK3 (bila memungkinkan): memperkuat maturity sistem & konsistensi audit internal—sejalan dengan kebijakan PLN.

6. Kelola timeline: pantau periode pre-qualification; siapkan lebih awal agar ada waktu koreksi. (Pada Nusantara Power, pendaftaran mengikuti jadwal periodik).

7. Dokumentasikan pelaksanaan: toolbox harian, inspeksi berkala, incident log—semua terarsip.

9. Dampak CSMS terhadap Kinerja Proyek

Penelitian & laporan penerapan CSMS di unit-unit PLN menunjukkan kebutuhan pengawasan vendor yang kuat dan deskripsi implementasi prosedur di lapangan dalam pekerjaan teknik/distribusi; hal ini mendukung kepatuhan keselamatan dan kinerja operasional yang lebih stabil. (Rujukan studi deskriptif penerapan CSMS pada unit distribusi PLN).

10. Contoh Workflow Internal Kontraktor (Checklist Harian–Mingguan)

Sebelum Pendaftaran

  1. Audit gap terhadap 3 mandatory.
  2. Update Kebijakan K3L (+bukti sosialisasi).
  3. Rekonsiliasi BPJS TK seluruh karyawan + bukti bayar.
  4. Menyusun HIRARC berbasis lingkup kerja target PLN.

Saat Pra-kualifikasi

  1. Upload dokumen sesuai format/nama file yang diminta sistem.
  2. Self-review kelengkapan (37 butir pada Nusantara Power).

Baca juga : Tips Lolos CSMS Untuk Kontraktor Baru (Panduan Lengkap 2025)

Pra-pekerjaan (Pre-Job)

  1. Finalisasi SHE Plan proyek.
  2. Induksi & toolbox kickoff.
  3. Perizinan kerja (PTW) & line walkdown.

Selama Pekerjaan

  1. Toolbox harian, patroli keselamatan, permit compliance.
  2. Inspeksi peralatan/kalibrasi berkala.
  3. Pelaporan insiden/temuan & close-out.

Akhir Pekerjaan

  1. Final evaluation & lessons learned.
  2. Rencana perbaikan menuju upgrade sertifikat.

11. 12 Struktur Dokumen CSMS PLN (Disarankan)

12 Struktur Dokumen CSMS PLN (Disarankan)

  1. Kebijakan K3L & Sasaran (+ tanda tangan pimpinan; bukti sosialisasi)
  2. Struktur Organisasi K3L & Tanggung Jawab (termasuk P2K3 bila ada)
  3. Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko (HIRARC) + Prosedur
  4. SOP Teknis & PTW (Hot Work, Work at Height, Electrical, Confined Space, LOTO)
  5. SHE/HSSE Plan (lingkup, kontrol kritikal, jadwal inspeksi, komunikasi darurat)
  6. Program Pelatihan & Kompetensi (matriks, bukti sertifikat)
  7. Rencana Tanggap Darurat (tim, muster point, checklist peralatan)
  8. Monitoring & Pengukuran Kinerja (TRIR/LTIFR, near-miss, inspeksi)
  9. Manajemen Perubahan (MOC)
  10. Investigasi Insiden & Tindakan Korektif
  11. Records & Document Control (format, penomoran, masa simpan)
  12. Lampiran: BPJS TK (daftar pekerja + bukti setor terbaru), sertifikat alat/operator, kalibrasi, foto evidence aktivitas K3

12. Rencana Aksi 7 Hari untuk Siap CSMS

Hari 1–2: Audit gap → pastikan 3 mandatory lolos (BPJS TK, Kebijakan K3L, HIRARC)

Hari 3: Clean up SOP inti & PTW; lengkapi bukti implementasi (template form + contoh terisi)

Hari 4: Susun SHE Plan (jika target pekerjaan ≥ Moderat); map kontrol kritikal

Hari 5: Kurasi bukti pelatihan & matriks kompetensi

Hari 6: Siapkan paket upload sesuai struktur portal (nama file & versi)

Hari 7: Peer review internal; simulasi audit tanya-jawab; fix temuan

Tanya Jawab CSMS PLN (FAQ)

  1. Apa itu CSMS PLN? Sistem penilaian K3L untuk memastikan kontraktor yang bekerja di lingkungan PLN punya sistem keselamatan yang memadai, terdokumentasi, dan terimplementasi. SPLN U1.006.2:2021 menegaskan rujukan penerapan di grup PLN.
  2. Siapa yang wajib punya CSMS? Semua mitra/kontraktor yang ingin mengikuti pengadaan pekerjaan di unit/anak perusahaan PLN (contoh Nusantara Power).
  3. Tahapan CSMS itu apa saja? Administrasi (risk assessment, pre-qualification, selection) dan implementasi (pre-job, work in progress, final evaluation).
  4. Apa 3 dokumen wajib (mandatory) saat pra-kualifikasi? Kebijakan K3L, BPJS TK (kepesertaan + bukti bayar terakhir), HIRARC/HIRADC (IBPPR) + prosedur.
  5. Kategori sertifikat & masa berlakunya? Kategori: Rendah, Moderat, Tinggi, Ekstrem; berlaku 2 tahun dan dapat upgrade pada periode pra-kualifikasi berikutnya.
  6. Apakah SHE/HSSE Plan wajib? Pada implementasi full cycle (mis. Nusantara Power), SHE Plan menjadi persyaratan tambahan standar unit. Untuk pekerjaan berisiko menengah–tinggi, rencana keselamatan umumnya memang disyaratkan.
  7. Hubungan CSMS dengan e-Proc PLN? e-Proc adalah gerbang pengadaan (DPT, pengumuman, transaksi). CSMS melengkapi sebagai filter keselamatan pra-kualifikasi/seleksi.
  8. Apakah ISO 45001/SMK3 wajib? Kebijakan K3L PLN menekankan penerapan SMK3 PP 50/2012 dan ISO 45001 sebagai kerangka manajemen; ini sangat mendukung kelolosan dan bukti kematangan sistem.
  9. Bagaimana kalau perusahaan saya masih kecil (UMKM)? Fokus dulu ke 3 mandatory + HIRARC yang nyata, bukti pelatihan dasar K3, dan disiplin dokumentasi implementasi. Mulai dari lingkup kerja berisiko rendah untuk membangun portofolio K3.
  10. Apakah hasil final evaluation memengaruhi sertifikat? Ya. Pada Nusantara Power, hasil <60% dapat memengaruhi keberlakuan lintas unit.
  11. Kapan pendaftaran CSMS dibuka? Mengikuti periode pra-kualifikasi unit terkait (berjadwal). Pantau pengumuman dan FAQ unit/portal CSMS yang dituju.
  12. Apakah sertifikat dari satu unit berlaku di unit lain? Pada Nusantara Power, sertifikat yang diterbitkan berlaku di seluruh unit/anak perusahaan dalam NP, dengan pengecualian tertentu. Periksa ketentuan berlaku di unit tujuan Anda.

Kesimpulan CSMS PLN

CSMS PLN bukan sekadar “kelengkapan tender”—ia adalah mekanisme keselamatan berbasis bukti. Dengan memahami landasan SPLN U1.006.2:2021, tahapan full cycle, kategori sertifikat, 3 dokumen wajib, serta praktik terbaik dalam documented evidence, kontraktor dapat meningkatkan peluang lolos dan menjalankan proyek dengan risiko terkendali. Mulailah dari gap analysis, penuhi mandatory, dan bangun SHE Plan yang benar-benar “hidup” di lapangan.

Butuh review cepat dokumen CSMS PLN, penyusunan HIRARC, atau SHE Plan sesuai standar unit? AkseniJasa — Jasa Pembuatan CSMS Murah Cepat (Diskon 35%) di Indonesia
WA: 083878617621 | Situs: aksenijasa.com

Referensi Utama CSMS PLN

  1. Kebijakan K3L PLN & penekanan SMK3/ISO 45001
  2. Penetapan SPLN U1.006.2:2021 CSMS (Keputusan Direksi 325.K/DIR/2021)
  3. CSMS PLN Nusantara Power (FAQ: tahapan, kategori, mandatory, masa berlaku, full cycle & SHE Plan)
  4. Portal e-Proc PLN (ekosistem pengadaan, pengumuman, DPT)
  5. Studi/uraian praktik penerapan CSMS pada unit PLN (gambaran implementasi & kebutuhan pengawasan vendor)

AD PLACEMENT

Seseorang yang suka Dunia Blog, Berbisnis, Digital Marketing, SEO, Paid Ads, Motion, Animation, Editing, IT, Website, Desain dan K3 Industri 😎

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *